.Catatan Harian Ana.

Arsip Penulis

Reflection

Look at me
I will never pass for a perfect bride
Or a perfect daughter
Can it be
I’m not meant to play this part?
Now I see
That if I were to truly to be myself
I would break my family’s heart

Who is that girl I see
Staring straight back at me?
Why is my reflection
Someone I don’t know?
Somehow I cannot hide
Who I am
Though I’ve tried
When will my reflection show
Who I am inside?
When will my reflection show
Who I am inside?

  • Di susun oleh :  Silmi Rahmani
  • Kelas               : IX-A
  • Tugas             : Bahasa Indonesia

——————————————————————————————————-

  • Judul                 : Mengenal Buah-buahan yang bergizi
  • Pengarang        : P. Suparman Natawidjaja
  • Penerbit            : PUSTAKA DIAN
  • Tebal                    : 61 halaman
  • Tahun Terbit : 1985
  • Cetakan             : Kedua

Mengenal Buah-buahan yang Bergizi

Buku berjudul Mengenal Buah-buahan yang bergizi ini, disusun oleh P. Suparman Natawidjaja dengan tebal 61 halaman yang diterbitkan PUSTAKA DIAN pada tahun 1985. Buku ini disajikan untuk para remaja agar tahu, mengenal, menghayati kekayaan buah-buahan dan manfaat botani seluruh pohonnya dimana didalamnya terdapat sumber gizi yang sangat berguna untuk proses pertumbuhannya.
Untuk mendapatkan kesehatan, kita tidak perlu mengkonsumsi buah-buahan yang mahal. Banyak jenis buah-buahan lokal yang memiliki kandungan gizi dan vitamin yang setara dengan buah-buahan mahal namun harganya tetap terjangkau. Dalam buku ini dijelaskan 5 jenis buah-buahan berikut manfaat dan kandungan gizinya yaitu : 1. Pisang, 2. Pepaya, 3. Nangka, 4.Jeruk, 5.Mangga.
Siapa yang tidak tahu pisang? Buah yang manis, lezat dan bergizi. Buah yang digemari semua orang termasuk bayi yang berumur 3 bulan. Buah yang diberi nama Latin Musa Paradisiaca ini, tiap 100 gramnya mengandung 335 IU Vitamin A, 11 mg Vitamin C, 8 mg kalsium, dan 28 mg Fosfor. Karena itu, pisang sangat dianjurkan untuk dikonsumsi anak-anak dan para remaja.
Lalu, Pepaya. Buah yang disebut Gedang oleh orang Sunda ini, sangat bermanfaat. Buahnya dapat kita konsumsi, bijinya dapat dijadikan obat cacing, getahnya dapat di gunakan untuk pengawetan daging, daunnya dapat dikonsumsi sebagai lalab dan akarnya dapat dijadikan jamu tradisional.
Buku ini juga menjelaskan tentang Nangka. Buah yang mempunyai nilai ekonomi masa depan, karena pohon nangka baru bisa berbuah jika sudah berumur 9 tahun. Setelah sembilan tahun, nangka akan terus berbuah, sehingga kita tinggal menanti buahnya saja. Gizi dari buah Nangka matang setara dengan gizi buah Pisang. Kadar lemak yang rendah namun kalori yang tinggi, sangat bagus bagi pertumbuhan remaja.
Jeruk. Buah Jeruk memiliki kadar Vitamin A dan C yang tinggi yang baik untuk daya tubuh. Terdapat berbagai jenis jeruk mulai dari rasanya manis, asam dan pahit dengan manfaatnya masing-masing. Sama seperti papaya, selain dapat dimanfaatkan buahnya, kulit dan biji jeruk dapat dijadikan minyak pengharum kue, sirop, rambut dan sebagainya. Sedangkan ampasnya untuk makanan ternak.
Mangga, buah-buahan asli flora Indonesia. Diantara manfaat yang terkandung dalam buah mangga ialah menyembuhkan penderita tekanan darah tinggi, kurang darah (hemoblin), pusing-pusing dan mata merah. Melihat kadar lemaknya yang rendah, buah Mangga tidak menambah gemuk badan, bagi orang yang ingin langsing.
Buku Mengenal Buah-buahan yang bergizi ini, hampir tidak memiliki kekurangan namun memiliki sejuta keunggulan. Buku dengan sampul bergambar buah-buahan ini sangat menarik, dengan bahasa yang mudah dimengerti dan disertai tabel data gizi, buku ini memang layak dimiliki, terutama oleh orang yang tertarik akan manfaat sumber gizi bagi kesehatan. Tidak hanya itu, karena terdapat resep praktis yang ditulis istri penulis untuk mengolah buah-buahan yang bergizi itu, buku ini juga sangat cocok bagi para ibu.
Buku ini sangat lengkap, karena bersumber dari berbagai literatur, diantaranya pengalaman sehari-hari penulis, pendapat ahli gizi, guru biologi, guru PKK, perawat, tukang jamu, majalah, surat kabar, brosur-brosur lembaga gizi dan berbagai sumber buku dari perpustakaan di Jakarta. Buku yang penuh ilustrasi gambar ini menerangkan pada kita bahwa sehat itu tidak mahal, makanan yang bergizi tidak hanya bisa didapat dari makanan yang mahal. Buah-buahan yang dekat dengan kehidupan kitapun memiliki kandungan gizi yang tinggi yang bisa membuat kita sehat.

Sarana Olahraga SMPN 12 Tasikmalaya

Hari kamis adalah jadwal olahraga untuk kelas kami, kelas IX-A. Kekecewaan kami timbul karena pelajaran olahraga setiap kamis selalu tidak bervariasi. Jika tidak voli, pasti basket atau sepak bola. Memang kami belum menguasai sepenuhnya ketiga olahraga tersebut. Tapi kami mulai merasa jenuh dengan ketiganya. Kami ingin mempelajari olahraga lain seperti bulu tangkis, tennis atau pingpong. Kami mengerti jika sarana untuk pelajaran olahraga yang kami harapkan tidak ada dan jauh akan tersedia karena keterbatasan tempat dan dana sekolah. Tapi kami, terutama saya, sangat kecewa dengan sarana ketiga olahraga yang biasa dilakukan pun kurang memadai.
Seperti halnya olahraga basket, papan ring lapuk dan ringnya pun tak adaUntuk sepak bola, meskipun bolanya tersedia banyak di peti bola, tapi gawangnya tak ada. Sehingga keadaan menuntut kami menggunakan gawang imajinasi yang tak kasat mata saat olahraga sepak bola. Dan voli, bolanya banyak tersedia. Jaring voli untuk pembatas kedua regu ada. Dan mungkin sarana untuk pelajaran ini sempurna dan terpenuhi semua. Namun, menurut saya belum. Pagar jaring besi yang kurang tinggi, membuat bola voli sering ke luar ke jalan raya. Itu sangat membahayakan, bukan hanya bagi pengguna jalan tapi juga kami yang akan membawa bola voli itu kembali. Seperti pada kejadian 21 Februari 2009, saat pelajaran olahraga voli, saya dan teman hampir terserempet mobil saat mengambil bola di jalan raya. Kami harap kejadian seperti yang kami alami tidak terulang kembali!
Sebagai Sekolah Standar Nasional, seharusnya hal-hal sepele sebagai sarana olahraga tersebut diperhatikan. Bagaimana mungkin kami akan mengharumkan SMPN 12 Tasikmalaya dalam bidang olahraga, jika kami pun tidak menguasai pelajaran olahraga akibat sarana dan prasarananya yang belum memadai? Kejujuran kami akan semua ini semata-mata untuk menjadikan sekolah kebanggaan kami menjadi lebih baik.

Silmi Rahmani
Kelas IX-A
Perum Mitra Batik, Kawalu-Tasikmalaya

Everynight in my dreams
(tiap malam dalam mimpiku)
I see you, I feel you
(ku terlihat mu, ku dapat merasakannya)
That is how I know you go on
(begitulah ku kenali cara kau meneruskan)

Far across the distance
(jauh di seberang jarak yang memisahkan)
And spaces between us
(dan ruang di antara kita)
You have come to show you go on
(kau datang menunjukkan cara kau meneruskan)

Near, far, wherever you are
(jauh, dekat, di mana saja kau berada)
I believe that the heart does go on
(aku percaya hati itu kan terus menyala)

Once more, you open the door
(sekali lagi kau memberi ku ruang)
And you’re here in my heart
(dan kau di sini, di dalam hatiku)
And my heart will go on and on
(dan hatiku terus menyala dan menyala)

Love can touch us one time
(cinta bisa menyentuh kita sekali)
And last for a lifetime
(dan takkan berakhir sampai akhir hidup)
And never let go till we’re one
(dan tak mungkin berpisah hingga kita menjadi satu)

Love was when I loved you
(cinta apabila aku telah mencintai mu)
One true time I hold to
(di suatu masa ku berpegang padanya)
In my life we’ll always go on
(dalam hidupku kita kan sentiasa meneruskan)

near, far, wherever you are
(jauh, dekat, di mana saja kau berada)
I believe that the heart does go on
(aku percaya hati itu kan terus menyala)

Once more, you open the door
(sekali lagi kau memberi ku ruang)
And you’re here in my heart
(dan kau di sini, di dalam hatiku)
And my heart will go on and on
(dan hati ku terus menyala dan menyala)

[… There is some love
(namun terdapat cinta)
That will not go away
(yang tak mungkin meninggalkan kita) …]

You’re here, there’s nothing I fear
(selagi kau di sini, ku tak merasa gentar)
And I know that my heart will go on
(dan aku tahu hati ku akan terus menyala)
We’ll stay forever this way
(kita akan terus begini selamanya)
You are safe in my heart
(kau akan sentiasa di hatiku)
And my heart will go on and on
(dan hatiku akan dapat meneruskan)

Islam Nusantara

Pada tahun 30 Hijriah atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke Cina untuk memperkenalkan Daulah Islam yang belum lama berdiri. Dalam perjalanan yang memakan waktu empat tahun ini, para utusan Utsman ternyata sempat singgah di Kepulauan Nusantara. Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 674 M, Dinasti Umayyah telah mendirikan pangkalan dagang di pantai barat Sumatera. Inilah perkenalan pertama penduduk Indonesia dengan Islam. Sejak itu para pelaut dan pedagang Muslim terus berdatangan, abad demi abad. Mereka membeli hasil bumi dari negeri nan hijau ini sambil berdakwah.

Lambat laun penduduk pribumi mulai memeluk Islam meskipun belum secara besar-besaran. Aceh, daerah paling barat dari Kepulauan Nusantara, adalah yang pertama sekali menerima agama Islam. Bahkan di Acehlah kerajaan Islam pertama di Indonesia berdiri, yakni Pasai. Berita dari Marcopolo menyebutkan bahwa pada saat persinggahannya di Pasai tahun 692 H / 1292 M, telah banyak orang Arab yang menyebarkan Islam. Begitu pula berita dari Ibnu Battuthah, pengembara Muslim dari Maghribi., yang ketika singgah di Aceh tahun 746 H / 1345 M menuliskan bahwa di Aceh telah tersebar mazhab Syafi’i. Adapun peninggalan tertua dari kaum Muslimin yang ditemukan di Indonesia terdapat di Gresik, Jawa Timur. Berupa komplek makam Islam, yang salah satu diantaranya adalah makam seorang Muslimah bernama Fathimah binti Maimun. Pada makamnya tertulis angka tahun 475 H / 1082 M, yaitu pada jaman Kerajaan Singasari. Diperkirakan makam-makam ini bukan dari penduduk asli, melainkan makam para pedagang Arab.

Sampai dengan abad ke-8 H / 14 M, belum ada pengislaman penduduk pribumi Nusantara secara besar-besaran. Baru pada abad ke-9 H / 14 M, penduduk pribumi memeluk Islam secara massal. Para pakar sejarah berpendapat bahwa masuk Islamnya penduduk Nusantara secara besar-besaran pada abad tersebut disebabkan saat itu kaum Muslimin sudah memiliki kekuatan politik yang berarti. Yaitu ditandai dengan berdirinya beberapa kerajaan bercorak Islam seperti Kerajaan Aceh Darussalam, Malaka, Demak, Cirebon, serta Ternate. Para penguasa kerajaan-kerajaan ini berdarah campuran, keturunan raja-raja pribumi pra Islam dan para pendatang Arab. Pesatnya Islamisasi pada abad ke-14 dan 15 M antara lain juga disebabkan oleh surutnya kekuatan dan pengaruh kerajaan-kerajaan Hindu / Budha di Nusantara seperti Majapahit, Sriwijaya dan Sunda. Thomas Arnold dalam The Preaching of Islam mengatakan bahwa kedatangan Islam bukanlah sebagai penakluk seperti halnya bangsa Portugis dan Spanyol. Islam datang ke Asia Tenggara dengan jalan damai, tidak dengan pedang, tidak dengan merebut kekuasaan politik. Islam masuk ke Nusantara dengan cara yang benar-benar menunjukkannya sebagai rahmatan lil’alamin.

Dengan masuk Islamnya penduduk pribumi Nusantara dan terbentuknya pemerintahan-pemerintahan Islam di berbagai daerah kepulauan ini, perdagangan dengan kaum Muslimin dari pusat dunia Islam menjadi semakin erat. Orang Arab yang bermigrasi ke Nusantara juga semakin banyak. Yang terbesar diantaranya adalah berasal dari Hadramaut, Yaman. Dalam Tarikh Hadramaut, migrasi ini bahkan dikatakan sebagai yang terbesar sepanjang sejarah Hadramaut. Namun setelah bangsa-bangsa Eropa Nasrani berdatangan dan dengan rakusnya menguasai daerah-demi daerah di Nusantara, hubungan dengan pusat dunia Islam seakan terputus. Terutama di abad ke 17 dan 18 Masehi. Penyebabnya, selain karena kaum Muslimin Nusantara disibukkan oleh perlawanan menentang penjajahan, juga karena berbagai peraturan yang diciptakan oleh kaum kolonialis. Setiap kali para penjajah – terutama Belanda – menundukkan kerajaan Islam di Nusantara, mereka pasti menyodorkan perjanjian yang isinya melarang kerajaan tersebut berhubungan dagang dengan dunia luar kecuali melalui mereka. Maka terputuslah hubungan ummat Islam Nusantara dengan ummat Islam dari bangsa-bangsa lain yang telah terjalin beratus-ratus tahun. Keinginan kaum kolonialis untuk menjauhkan ummat Islam Nusantara dengan akarnya, juga terlihat dari kebijakan mereka yang mempersulit pembauran antara orang Arab dengan pribumi.

Semenjak awal datangnya bangsa Eropa pada akhir abad ke-15 Masehi ke kepulauan subur makmur ini, memang sudah terlihat sifat rakus mereka untuk menguasai. Apalagi mereka mendapati kenyataan bahwa penduduk kepulauan ini telah memeluk Islam, agama seteru mereka, sehingga semangat Perang Salib pun selalu dibawa-bawa setiap kali mereka menundukkan suatu daerah. Dalam memerangi Islam mereka bekerja sama dengan kerajaan-kerajaan pribumi yang masih menganut Hindu / Budha. Satu contoh, untuk memutuskan jalur pelayaran kaum Muslimin, maka setelah menguasai Malaka pada tahun 1511, Portugis menjalin kerjasama dengan Kerajaan Sunda Pajajaran untuk membangun sebuah pangkalan di Sunda Kelapa. Namun maksud Portugis ini gagal total setelah pasukan gabungan Islam dari sepanjang pesisir utara Pulau Jawa bahu membahu menggempur mereka pada tahun 1527 M. Pertempuran besar yang bersejarah ini dipimpin oleh seorang putra Aceh berdarah Arab Gujarat, yaitu Fadhilah Khan Al-Pasai, yang lebih terkenal dengan gelarnya, Fathahillah. Sebelum menjadi orang penting di tiga kerajaan Islam Jawa, yakni Demak, Cirebon dan Banten, Fathahillah sempat berguru di Makkah. Bahkan ikut mempertahankan Makkah dari serbuan Turki Utsmani.

Kedatangan kaum kolonialis di satu sisi telah membangkitkan semangat jihad kaum muslimin Nusantara, namun di sisi lain membuat pendalaman akidah Islam tidak merata. Hanya kalangan pesantren (madrasah) saja yang mendalami keislaman, itupun biasanya terbatas pada mazhab Syafi’i. Sedangkan pada kaum Muslimin kebanyakan, terjadi percampuran akidah dengan tradisi pra Islam. Kalangan priyayi yang dekat dengan Belanda malah sudah terjangkiti gaya hidup Eropa. Kondisi seperti ini setidaknya masih terjadi hingga sekarang. Terlepas dari hal ini, ulama-ulama Nusantara adalah orang-orang yang gigih menentang penjajahan. Meskipun banyak diantara mereka yang berasal dari kalangan tarekat, namun justru kalangan tarekat inilah yang sering bangkit melawan penjajah. Dan meski pada akhirnya setiap perlawanan ini berhasil ditumpas dengan taktik licik, namun sejarah telah mencatat jutaan syuhada Nusantara yang gugur pada berbagai pertempuran melawan Belanda. Sejak perlawanan kerajaan-kerajaan Islam di abad 16 dan 17 seperti Malaka (Malaysia), Sulu (Filipina), Pasai, Banten, Sunda Kelapa, Makassar, Ternate, hingga perlawanan para ulama di abad 18 seperti Perang Cirebon (Bagus rangin), Perang Jawa (Diponegoro), Perang Padri (Imam Bonjol), dan Perang Aceh (Teuku Umar).

Sejarah Tradisi Islam di Nusantara

Masyarakat Indonesia sebelum kedatangan Islam ada yang sudah menganut agama Hindu Budha maupun menganut kepercayaan adat setempat, Islam harus menyesuaikan diri dengan budaya lokal maupun kepercayaan yang sudah dianut daerah tersebut.
Selanjutnya terjadi proses akulturasi (pencampuran budaya). Prose ini menghasilkan budaya baru yaitu perpaduan antara budaya setempat dengan budaya Islam. Setiap wilayah di Indonesia mempunyai tradisi yang berbeda, oleh karena itu proses akulturasi budaya Islam dengan budaya setempat di setiap daerah terdapat perbedaan.
Kemunculan seni tradisi Islam baik di Jawa maupun di Luar Jawa (dengan berbagai nama dan istilahnya) tentu merupakan ekspresi keberagamaan (religion) masyarakat yang bersifat local. Sehingga jenis dan macamnya sangat beragam. Namun yang pasti sentuhan budaya local dengan agama Islam yang berlangsung telah melahirkan sebuah bentuk seni baru yang berfungsi baik sebagai ekspresi keagamaan maupun ekspresi budaya. Apapun nama dan tujuannya kesenian tradisi Islam merupakan bagian penting dalam penyebaran Islam di Indonesia, dan mungkin bahkan di dunia. Berkat kearifan tokoh-tokoh penyebar Islam dalam mengelola percampuran antara syareat Islam dengan budaya local, maka banyak dihasilkan sebuah karya seni yang indah dan merupakan alat sosialisasi yang hebat serta metode dakwah yang paling efektif.

1.       Sumatra

Budaya yang sudah mengakar di Sumatra adalah budaya Melayu berupa kesusasteraan. Akulturasi antara budaya tersebut menimbulkan kesusasteraan Islam. Sehingga para ulama disamping sebagai pendidik juga dikenal sebagai sastrawan, misalnya Hamzah Fansuri, Syamsudin (Pasai), Abdurrauf (Singkil) dan Nurrudin ar Raniri. Ketiga ulama tersebut menulis banyak sastra Melayu yang bercorak tassawuf.
Beberapa karya besar dari masa ini adalah Syarab al ‘Asyiqin dan Asrar al ‘Arifin (Hamzah Fansuri), Nur al daqai (Syamsudin), Bustan al Salatin (Nurrudin ar Raniri).Karya-karya lainnya adalah Taj al Salatin, Hikayat Iskandar Dzulqrnain, Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Aceh. Karya-karya tersebut sebagian besar berbentuk prosa. Bentuk Sastra Melayu lainnya adalah syair dan pantun.

2.       Jawa

Sebelum Islam datang, di Jawa terdapat budaya Jawa Kuno sebagai hasil akulturasi dengan budaya India yang masuk bersama agama Hindu dan Budha. Bila disbanding dengan budaya Melayu, pengaruh budaya Islam terhadap budaya Jawa lebih kecil. Hal ini terlihat misalnya pada penggunaan huruf arab lebih kecil dibanding huruf Jawa, kedua bentuk puisi lebih sering digunakan disbanding prosa.
Wayang adalah salah satu budaya Jawa hasil akulturasi dengan budaya India. Cerita-cerita pewayangan diambil dari kitab Ramayana dan Barathayuda. Setelah terjadi akulturasi dengan Islam tokoh-tokoh dan cerita pewayangan diganti dengan cerita bernuansa Islam.

Demikian juga dengan wayang golek di daerah Sunda, ceritanya merupakan gubahan dari cerita-cerita Islam seperti tentang Amir Hamzah (Hamzah adalah paman Rosulullah SAW).

3.       Sulawesi

Meskipun masyarakat Silawesi baru memeluk Islam pada abad ke-17, namun mereka mempunyai keteguhan terhadap ajaran Islam. Karya budaya mereka bersifat Islami banyak berupa karya sastra terjemahan dan karya berbahasa Arab dan Melayu, seperti karya Nurrudin al Raniri. Karya lain yang bersifat asli adalah La Galigo (syair kepahlawanan raja Makasar).

Selain kesenian si atas terdapat pula bentuk kesenian visual (seni rupa) seperti seni kerajinan, seni murni, seni terapan dan ornament (hiasan). Ornamen terdapat pada wadah, senjata, pakaian dan buku. Bentuk hiasan pada ornament diambil dari bentuk flora, fauna dan grafis meniru gaya hiasan Arab. Bentuk ornament pada pakaian diwujudkan melalui teknik batik, sulam dan bordir.

Apresiasi Terhadap Tradisi dan Upacara Adat Kesukuan Nusantara

Setiap daerah dimana Islam masuk sudah terdapat tradisi masing-masing. Ada yang merupakan pengaruh Hindu dan Budha adapula tradisi asli yang sudah turun menurun. Seperti halnya di Sumatera, di daerah lainpun para mubaligh memilih mempertahankannya namun memberikan warna Islam.

Berikut ini beberapa contoh tradisi kesekuan di Indonesia yang bernuansa Islam :

Tahlilan

Tahlilan adalah upacara kenduri atau selamatan untuk berdo’a kepada Alloh dengan membaca surat Yasin dan beberapa surat dan ayat pilihan lainnya, diikuti kalimat-kalimat tahlil (laailaaha illallah), tahmid (Alhamdulillah) dan tasbih (subhanallah). Biasanya diselenggarakan sebagai ucapan syukur kepada Alloh SWT (tasyakuran) dan mendo’akan seseorang yang telah meninggal dunia pada hari ke 3, 7, 40, 100, 1.000 dan khaul (tahunan). Tradisi ini berasal dari kebiasaan orang-orang Hindu dan Budha yaitu Kenduri, selamatan dan sesaji. Dalam agam Islam tradisi ini tidak dapat dibenarkan karena mengandung unsure kemusyrikan. Dalam tahlilan sesaji digantikan dengan berkat atau lauk-pauk yang bisa dibawa pulang oleh peserta. Ulama yang mengubah tradisi ini adalah Sunan Kalijaga dengan maksud agar orang yang baru masuk Islam tidak terkejut karena harus meninggalkan tradisi mereka, sehingga mereka kembali ke agamanya.

Sekaten

Sekaten adalah upacara untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di lingkungan Keraton Yogyakarta atau Maulud. Selain untuk Maulud, Sekaten diselenggarakan pada bulan Besar (Dzulhijjah). Pada perayaan ini gamelan Sekati diarak dari Keraton ke halaman mesjid Agung Yogya dan dibunyikan siang-malam sejak seminggu sebelum 12 Rabiul Awal. Tradisi ini dipelopori oleh Sunan Bonang. Syair lagu berisi pesan tauhid dan setiap bait lagu diselingi pengucapan dua kalimat syahadat atau syahadatain, kemudian menjadi Sekaten.

Gerebeg Maulud

Acara ini merupakan puncak peringatan maulud. Pada malam tanggal 11 Rabiul Awal ini, dengan Sri Sultan beserta pembesar Keraton Yogya hadir di mesjid Agung. Dilanjutkandengan pembacaan-pembacaan riwayat Nabi dengan ceramah agama.

Takbiran

Takbiran dilakukan dengan malam 1 Syawal (Idul Fitri) dengan mengucapkan takbir bersama-sama di masjid/mushalla ataupun berkeliling kampong (takbir keliling).

Muludan

Peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW dilakukan dengan mengadakan Muludan. Peringatan ini dipelopori oleh Sultan Muhammad Al Fatihuntuk membangkitkan semangat pasukan Muslim pada perang salib. Peringatan Maulid Nabi sebenarnya tidak diperintahkan oleh Nabi melainkan budaya agama semata. Di Indonesia peringatan ini dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat, dari Presiden sampai rakyat biasa. Kegiatan ini diisi dengan pembacaan riwayat nabi (Barzanji) maupun kegiatan lainnya seperti perlombaa-perlombaan yang bersifat Islami.

Tabut/Tabuit

Dilaksanakan pada hari asyura (10 Muharram) untuk memperingati pembantaian Hasan dan Husain bin Ali bin Abi Thalib (cucu Rosulullah) oleh pasukan Yazid bin Muawiyah di Karbela. Dilakukan dengan mengarak usungan berwarna-warni (tabut) di pinggir pantai kemudian dibuang ke laut lepas. Pengarakan biasanya dilaksanakan setelah terlaksananya acara lainnya dengan menghidangkan beraneka macam hidangan makanan. Upacara ini dilaksanakan secara turun temurun di daerah Pariaman (Sumatera Barat) dan Bengkulu.

Adat Basandi Syara’, Sara’ Basandi Kitabulloh

Masyarakat Minangkabau dikenal kuat dalam menjalankan agama Islam, sehingga adat mereka dipautkan dengan sendi Islam yaitu Al-Qur’an (Kitabullah). Adat Minagkabau kental dengan nuansa Islam sehingga melahirkan semboyan adat basabdi syara, syara basandi kitabullah (Adat bersendikan syara dan syara bersendikan Kitab Alloh).

Seni Tradisi Genjring

Seni tradisi ini banyak ditemukan di daerah Purwokerto, dan Banyumas pada umumnya. Di kalangan masyarakat Banyumas, kesenian tradisi ini lebih banyak yang berbasis di masjid. Pada masa lalu, kesenian ini cukup efektif untuk melakukan pembinaan generasi muda, karena hampir setiap malam anak-anak muda bertemu di masjid. Untuk mengisi waktu senggang, mereka memainkan genjring bersama-sama di masjid. Namun saat ini kesenian ini sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan kaum muda, sehingga jumlahnya didominasi kaum tua (50 tahunan).

Dalam seni tradisi islam ini, syiiran shalawat dilantunkan secara rampak dengan diiringi tabuhan rebana, tanpa tarian. Oleh masyarakat lokal, tabuhan rebana ini disebut genjring. Hal ini mungkin dimaksudkan untuk mendekati bunyi rebana yang mirip bunyi “jring”, orang bilang “genringan”. Seperti halnya kesenian Islam lain, kesenian ini menggunakan dasar dari kitab Al-Berjanji. Dimana sebuah kitab yang berisi tentang puji-pujian kepada Nabi Muhammad.

Kesenian ini di masyarakat Banyumas seringkali digunakan untuk mengarak sunatan. Dalam prosesi ini, gengring dilakukan sambil jalan beberapa ratus meter menyambut datangnya pengantin sunatan yang datang dari tempat disunat tersebut. Si anak dinaikkan becak yang telah dihias, yang kemudian dibelakangnya diikuti para pemain genjring. Menurut keterangan masyarakat Purwokerto dan Banyumas hal ini dimaksudkan selain untuk menambah kemeriahan pesta, mengurangi rasa sakit pada si anak (karena perhatian tertuju pada keramaian), juga dimaksudkan adanya hikmah dari pembacaan sholawat tersebut.

Kesenian ini biasanya dimainkan oleh antara 12 sampai 30 orang. Penabuh terbang bisa bergantian dan nyanyian dilakukan secara serempak dengan menggunakan bahasa arab.

Kesenian Singkiran

Kesenian ini sangat jarang ditemui karena semakin punah, seiring kemajuan jaman, meninggalnya para pelakunya, dan sengaja di counter kelompok tertentu (islam modern) karena dianggap ada penyimpangan dari Islam. Kesenian Singiran merupakan salah satu bagian integral dari ekspresi seni tradisi ummat Islam. Kesenian ini berkembang seiring dengan tradisi memperingati seribu hari kematian (3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari dan 1000 hari) salah satu warga. Jika

dilihat dari isinya, seni tradisi ini berisikan nasehat-nasehat bagi si mayat dan nasehat kebajikan bagi anak cucu yang masih hidup untuk selalu mendoakan orang tua mereka.

Kelompok kesenian ini salah satunya ditemukan di daerah Tamantirto, Kasihan, Bantul, DIY. Kelompok ini menamakan keseniannya sebagai “ Singir Ndjaratan” yang artinya “tembang kematian”. Selain menarasikan nasehat-nasehat kebajikan, kesenian ini juga dimaksudkan sebagai upaya untuk mendoakan para leluhur melalui pembacaan kalimat tahlil yang mengiringi pembacaan narasi syiiran. Kesenian ini semakin hari digerus oleh perspektif Islam

modernis dan banyak tergantikan dengan tahlil dan yasinan. Kesenian ini tidak menggunakan alat musik, namun diiringi tahlil bersama sepanjang pembacaan singir-singirnya. Sedangkan irama atau langgam singir digunakan langgam-langgam macapat. Secara garis besar kesenian ini diawali dengan pembacaan tahlil, kemudian bacaan singir secara bergantian, dan kemudian pembacaan sholawat (srokal) serta diakhiri dengan doa.

Kasidah

Kasidah (qasidah, qasida; bahasa Arab: “قصيدة”, bahasa Persia: قصیده atau چكامه dibaca: chakameh) adalah bentuk syair epik kesusastraan Arab yang dinyanyikan. Penyanyi menyanyikan lirik berisi puji-pujian (dakwah keagamaan dan satire) untuk kaum muslim.

Lagu kasidah modern liriknya juga dibuat dalam bahasa Indonesia selain Arab. Grup kasidah modern membawa seorang penyanyi bintang yang dibantu paduan suara wanita. Alat musik yang dimainkan adalah rebana dan mandolin, disertai alat-alat modern, misalnya: biola, gitar listrik, keyboardflute. Perintis kasidah modern adalah grup Nasida Ria dari Semarang yang semuanya perempuan. Lagu yang top yakni Perdamaian dari Nasida Ria. Di tahun 1970-an, Bimbo, Koes Plus dan AKA mengedarkan album kasidah modern. dan

Sholawat Jawi

Kesenian Shalawat Jawi di temukan di daerah Pleret, Bantul, dan beberapa juga sudah menyebar di sekitar kecamatan Pleret, atau bahkan di sekitar Kabupaten Bantul. Kesenian ini merupakan salah satu bentuk penegasan jawanisasi kesenian Islam. Kesenian yang berkembang seiring dengan tradisi peringtaan Maulid Nabi ini mengartikulasikan syair atau syiiran shalawat kepada Nabi Muhammad dengan medium bahasa Jawa, bahkan juga dengan melodi-melodi Jawa (langgam sinom, dandang-gula, pangkur dan lain-lain).

Adalah Kyai Soleh yang menciptakan tembang-tembang shalawat berbahasa Jawa yang sampai saat ini tulisannya menjadi pedoman para pelaku seni sholawat jawi, meskipun beliau sudah lama meninggal. Kyai Soleh merupakan seorang tokoh lokal Islam yang sekaligus seniman yang memegang teguh prinsip-prinsip ber-Islam. Kesenian ini merupakan ekspresi keberagamaan sekaligus ekspresi kesenian bagi pelakunya. Mereka mendapatkan manfaat keberagamaan yang mententramkan hati (sebagai kubutuhan spiritualitas) sekaligus kebutuhan akan keindahan (seni) juga terpenuhi. Kesenian tradisi islam ini di dominasi oleh para oang tua ( rata-rata di atas 50 tahun) dan regenerasi sepertinya tidak. Kalangan mudah lebih senang kesenian yang lebih modern (model dan alatnya). Jadi tidak heran kesenian ini mulai jarang ditemui, karena kelompok-kelompok kesenian ini semakin sedikit.

Selain tradisi tersebut masih banyak tradisi lain yang berkembang di daerah atau suku-suku lainnya. Hal ini menunjukkan perbedaan sikap masing-masing daerah pada saat menerima Islam. Tradisi-tradisi tersebut menambah kekayaan tradisi Islam Indonesia.

Pada zaman dahulu, orang menciptakan musik semata-mata untuk kepentingan upacara ritual, yaitu sebagai pengantar doa kepada dewa atau sesuatu yang mereka percayai. Musik yang mereka ciptakan, belum menggunakan alat-alat musik sebagaimana kita ketahui saat ini.
Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, alat musik mengalami perubahan. Sebelumnya, orang yang hanya memanfaatkan tubuh sebagai alat musik dan hanya bersifat ritmis.
Musik merupakan napas bagi kehidupan semua orang. Musik mampu menyatukan berbagai perbedaan yang ada di antara manusia. Bahkan, musik mampu menjadi media komunikasi di antara semua lapisan masyarakat tanpa memperdulikan perbedaan harkat dan martabat.
Perkembangan yang terjadi pada musik saat ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan tatanan kehidupan manusia. Musik saat ini tidak lagi dijadikan sarana peribadatan, tetapi sudah menjadi sarana hiburan dan pendidikan. Musik saat ini telah menjadi sesuatu yang universal dan dapat dinikmati semua orang.
A.    MEDIA KOMUNIKASI MELALUI MUSIK
1.    Musik sebagai sarana peribadatan
Di beberapa daerah di Indonesia, musik sangat menyatu dengan kehidupan masyarakat. Masyarakat suatu daerah sangat menjungjung tinggi, memelihara, dan menghormati nilai-nilai yang terkandung di dalam musik. Dengan demikian, musik suatu daerah dapat lestari hingga saat ini.
Masyarakat Sunda, khususnya dalam tradisi bercocok tanam padi, melakukan ritus-ritus untuk memuliakan dan menghormati Dewi Padi atau Dewi Sri. Angklung merupakan salah satu alat bunyi-bunyian yang kadang-kadang disertai dengan nyanyian merupakan salah satu sarana untuk menghormati Nyi Pohaci Sangyang Sri.
Angklung sebagai ritus dari penanaman padi masih digunakan oleh orang sunda yang berdiam di pedal aman, seperti di ciptarasa (tergabung dalam kesatuan Banten Kidul), Kabupaten Sukabumi, Cipining (bogor), cijulang (Ciamis), Sanding (garut), dan Arjasari (Bandung).
2.    Musik sebagai sarana pendidikan
Awalnya, musik hidup dan berkembang di lingkungan nonformal. Masyarakat luas yang memiliki kepedulian dan kepentingan tertentu berusaha melestarikan musik. Untuk lebih melestarikannya masyarakat menjadikan musik sebagai bagian dari bidang pendidikan. Dengan begitu para generasi penerus memiliki wawasan budaya dan sikap kreatif untuk menghargai karya-karya musik, baik dari para seniman lama atau baru.
Alat-alat musik yang kerap diajarkan cara memainkannya disekolah-sekolah formal, antara lain recorder, suling, calung, pianika, keyboard, kecapi, gendang, gitar, angklung, serta gandelan.
3.    Musik sebagai sarana hiburan
Musik sebagai sarana hiburan biasanya kita temukan pada perayaan pesta pernikahan, khitanan, pesta rakyat, dan sebagainya. Musik tersebut sipatnya menghibur para penonton. Karena itu kadang-kadang kualitas musiknya kurang baik. Misalnya kualitas tidak penting, yang penting musik dapat mengikuti selera penonton. Dan akhirnya, penonton puas melihat pagelaran musik. Sebagai contoh kesenian angklung, menjadi salah satu hiburan masyarakat yang digelar disanggar seni “Saung Angklung Udjo” yang dahulu dipimpin oleh Bapak Udjo Ngalagena.
B.    BENTUK SAJIAN
Dalam suatu pagelaran musik, penonoton akan melihat penyajian alat musik.
1.    Permainan tunggal atau konser tunggal ialah bentuk permainan musik yang disajikan seorang pemain dengan satu/beberapa alat musik.
2.    Permainan bersama atau ansambel ialah bentuk permanian musik yang disajikan beberapa orang atau sekelompok orang dengan sejumlah alat musik, baik alat musik sejenis maupun alat musik berbeda.
Hal-hal yang dapat mempengaruhi kedua bentuk penyajian musik ialah:
1.    Jumlah pemain musik (musisi)
2.    Jumlah alat musik
3.    Luas gedung (tempat pertunjukan)
4.    Konteks pagelaran
C.    JENIS SUMBER BUNYI ALAT MUSIK
Ada beberapa cara seseorang dapat memainkan alat musik agar alat musik mengeluarkan suara yang bagus. Cara memainkan alat musik, antara lain dengan ditiup, digesek, dipetik, dan dipukul.
1.    Alat musik tiup, misalnya recorder, terompet, dan harmonica.
2.    Alat musik gesek, misalnya biola, selo, dan rebab.
3.    Alat musik petik, misalnya gitar, mandolin, dan kecapi.
4.    Alat musik pukul, misalnya untuk alat musik pukul bernada yaitu gamelan, calung, dan kolintang. Sedangkan untuk alat musik pukul tidak bernada seperti tamborin, rebana, dan gendang.
D.    FUNGSI ALAT MUSIK
Alat musik juga dapat dikelompokkan berdasarkan fungsinya, yaitu:
1.    Alat Musik Melodis
Alat musik melodis adalah alat musik bernada yang dapat difungsikan sebagai pembawa alur melodi atau rangkaian melodi. Contoh alat musik ini adalah flute, harmonica, dan seksofon.
2.    Alat Musik Ritmis
Alat musik ritmis adalah alat musik yang tidak memiliki nada, alat ini difungsikan sebagai pembawa irama sehingga karya musik yang dimainkan dapat stabil. Contoh alat musik ini adalah gendang, tamborin, dan triangle.
3.    Alat Musik Harmonis
Alat musik harmonis adalah alat musik yang dapat menghasilkan paduan akor secara harmoni. Contoh alat musik ini adalah gitar, piano, dan akor deon. Alat musik ini difungsikan untuk mengiringi lagu.
E.    MEMAINKAN ALAT MUSIK
Memainkan alat musik hendaknya dilaksanakan sebaik mungkin. Pelatihan yang baik bukan berarti jumlah pelatihannya sering, melainkan pelatihan yang teratur dan berkualitas. Kualitas permainan ialah apabila kita melakukan kesalahan, kita menganalisis masalah tersebut dan langsung memperbaikinya. Selanjutnya, kita mengulangi terus pelatihan kita sampai benar-benar tidak ada kesalahan.
F.    BERLATIH MUSIK DENGAN ALAT MUSIK RITMIS
Alat musik ritmis ialah alat musik yang dapat memberikan atau mengeluarkan irama tertentu ketika dimainkan bersama-sama. Untuk memainkan alat musik ini, kita memerlukan notasi ritmis.
Notasi ritmis adalah notasi yang digunakan dalam pagelaran musik ansambel. Notasi ritmis dapat berupa notasi blok, notasi gambaran, atau berupa tanda-tanda tertentu. Pemakainan notasi bergantung pada komposer dalam menuliskan notasi sehingga notasi dapat mempermudah para musisi dalam memainkan suatu karya musik.

PENJAJAHAN JEPANG DI INDONESIA


* 8 Maret 1942 Jepang mendarat di Kalimantan untuk menguasai sumber minyak mentah

* Tanggal 9 Maret 1942, Belanda menyerah pada Jepang. Penyerahan di Kalijati, Subang, Jabar.

*Pihak Belanda:Letjen Ter Porten

*Pihak Jepang Letjen Hitoshi Imamura

*Saat dikuasai Jepang Indonesia dibagi dua:

1) P. Jawa dan Sumatra di bawah komando angkatan darat, berpusat di Jakarta
2) Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku di bawah Komando Angkatan Laut yang berpusat
di Ujung Pandang

*Propaganda Jepang:

1) Gerakan 3A:
Jepang pemimpin asia
Jepang pelindung asia
Jepang cahaya asia

2) Jepang adalah saudara tua Indonesia

3) Jepang membentuk Putera

4) Jepang bertujuan untuk membebaskan Indonesia dari penjajahan

*Indonesia dimasukkan dalam kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya, dibawah kepemimpinan Jepang.

*Tujuan Kedatangan Jepang ke Indonesia:

1. Menguasai wilayah Indonesia. Bukti:
1.1 Ind dijadikan sbg sumber bahan mentah
1.2 Romusha
1.3 Semua kegiatan Parpol dilarang

2. Tentara pendudukan Jepang melakukan pemerasan ekonomi:
2.1 Petani wajib menyetorkan hasil panen padi, jagung, dan ternak
2.2 Petani wajib menanam jarak untuk pelumas senjata
2.3 Hutan-hutan ditebang untuk kebutuhan industri
2.4 hasil perkebunan harus disetor pada Jepang 2.5 penyerahan besi atau logam untuk kebutuhan industri senjata
3. Pemuda-pemuda Indonesia dikerahkan untuk romusha (kerja paksa)

4. Jepang membentuk organisasi semi militer dan militer penuh
4.1 Semi militer:
a. Seinendan, 29 April 1943
b. Keibodan, 29 April 1943, Barisan pembantu Polisi
c. Fujinkai, Agustus 1943, Himpunan Wanita
Wanita usia >15 th dilatih militer
d. Jawa Hokokai, 1944,
4.2 Militer Penuh:
a. Peta, 3 Oktober 1943
b. Heiho, April 1943, pembantu prajurit Jepang

Perlawanan Rakyat :
* 7 September 1944, Janji Koiso

Persiapan Indonesia merdeka:

1. Jend. Kumakici Harada membentuk BPUPKI atau Dokuritsu Junbi Coosakai
Ketua: Dr. Rajiman Widyodiningrat
2. BPUPKI bertugas menyusun dasar negara dan UUD
Sidang I, 1 Juni 1945.
– Ir. Soekarno, Moh. Yamin, dan Supomo tampil mengajukan gagasan.
– Ir. Soekarni–>pidato mengenai 5 asas negara [Pancasila]
3. 10 Juli 1945
Panitia Kecil BPUPKI berhasil merumuskan dasar negara dan membahas perumusan UUD
4. 11 Juli 1945
Panitia perancang UUD sepakat menjadikan PIagam Jakarta sebagai Pembukaan UUD
5. Tanggal 14 Juli 1945, Panitia Kecil BPUPKI, dipimpin Supomo melaporkan hasil Panitia Perancang UUD yang terdiri dari pernyataan kemerdekaan, pembukaan UUD, dan
batang tubuh.

A
Abstrack (ing), Abstrait (Pr) adalah suatu pernyataan seni yang tidak berorientasi pad aide atau bentuk yang menunjukkan ciri-ciri dari sesuatu yang nyata seperti realitas.
ABBOZZO: adalah rancangan, persiapan atau sket sebagai bentuk gambaran kasar yang dikerjakan sewaktu akan melukis atau mmebentuk patung.
APRESIATOR: adalah seseorang yang secara sadar berupaya menggali ide-ide untuk mengamati, mengenal secara akrab dan menghayati serta mampu berpendapat sebagai uapaya untuk memberikan penilaian pada sebuah karya seni.
ADAPTASI: adalah suatu proses kerja seniman dalam berkarya yang bertolak dari cara menyesuaikan, dimana suatu bentuk karya seni tertentu dipergunakan sebagai pijakan untuk mendapatkan suatu bentuk karya yang sesuai dengab teknik, bahan atau media yang dihadapinya.
ART NOUVEAU: menurut bahasa prancis diartikan: seni gaya baru, yaitusebuah gaya dalam seni lukis yang berkembang sejak tahun 1893 sampai kurang lebih tahun 1905. gaya ini didasarkan pada garis lengkung panjang serupa carang. Semula merupakan hiasan bangunan-bangunan ciptaan Vietor Horta di Brussel. Kemudian dikembangkan diberbagai negara, terutama oleh orang-orang seperti: Henri Van De Velde. Gaya ini di Jerman disebut: Jugendstil dan di Itali disebut Stile Liberte.
APRESIASI: berasal dari bahasa Belanda ”Appreciatie” atau bahasa Inggris “Appresiation”: mengerti dan menyadari sepenuhnya seluk beluk sesuatu hasilseni serta menjadi senditif terhadap segi-segi estetiknya. Sehingga mampu menikmati dan menilai karya tersebut dengan semestinya.
A SYMMETRY (Ing): adalah suatu kedudukan yang tidak sama atoau tidak setangkup, atau dalam pengertian lain adala penolakan atau lawan dari simetris, yaitu suatu keseimbangan formal.
AVENT GARDE (Ing) – VANGUARD (Pr): adalah suatu lepoloporan dibangkitkan dari seseorang atau kelompokkecil dalam memberikan jawaban berupa pemikiran yang inovetif. Di mana ide-idenya bisa memperoleh arah yang jelas serta bisa diterima oleh masyarakat luas.
ARMATURE: adalah bingkai terbuat dari metal yang digunakan para pematung sewatu mengerjakan modelling. Bingkai tersebut digunakan untuk menahan beban tanah liat yang masih besar agar beban atau perenggangan (perubahan bentuk) tidak terjadi.
B
BIOMORPHIC Art (Ing): adalah karya seni rupa abstrak dengan bentuk-bnetuk yang berasal atau bersumber dari bentuk kehidupan organik, hal ini sebagai perimbangan atau sebagai lawan dari yang sudah umum, yaitu bentuk-bentuk geometrik.
BARIK: adalah suatu kualitas permukaan suatu bahan, di mana kesan yang ditimbulkan akan tampakkehalusan atau kekasanannya, dan atau memberikan kesan yang sangat khas.
BIDANG: adalah salah satu unsur seni rupa yang berujud permukaan dua dimensi (dua mantra), yaitu yang dibentuk oleh hubungan lebih dari dua garis lurus.
BIDAL: adalah ungkapan sejenis peribahasa yang berisi nasehat-nasehat baik.
BATIK: lukisan pada kain mori dengan menggunakan lilin atau malam, dibantu dengan alat yang disebut Canting.
BATIK: batik adalah teknik menggambar di atas kain mori (kain putih) dengan malam yang kemudian dicelupkan dengan pewarna tertentu. Batik dlam pengertian teknis ini dikemukakan oleh pakar Batik dari Yogyakata: Kuswardji Kawendrasusanto berasal dari kata bahasa Jawa “Mbatik” yang terdiri dari kata ngembat yang artinya melempar dan tik yang artinya titik. Jadi batik atau Mbatik adalah melontarkan atau melemparkan titik-titik berulang kali pada sehelai kain putih.
C.
CHIAROSCURO (It): adalah suatu pengetahuan tentang pemahaman pembagian tingkat kualitas gelap terang, di dalam seni lukis. Dengan cara memanfaatkan kekuatan kontras dari tone warna, sampai pada kualitas representasi; mulai dari kecermelangan yang kuat sampai dengan efek bayangannya.
CLASSIC (Ing): adalah istilah untuk menunjuk pada setiap karya seni dari setiap periode yang memiliki kualitas yang sempurna, pada umumnya dicapai pada masa puncak suatu periode atau gaya tertentu.
CLASSIAL ABSTRACTION (Ing): adalah faset-faset abstrak yang dikerjakan secara tidak spntan artinya bentuk dan warna hadir lewat aplikasi-aplikasi intelek (pikir) serta lewat seleksi yang kering.
CLASTICAL: penggolongan karya seni Yunani kuno dan karya seni Romawi atau juga termasuk karya-karya yang kemudian, namun merupakan penjelmaan kualitas harmoni, simetri, serta balance dari yang tersebut di atas.
CARTOON (Ing)- CARTONE (It):
1. adalah film gambar tangan yang lucu.
2. adalah gambar-gambar yang lucu yang berisikan sindiran atau anekdot untuk mengungkapkan peristiwa-peristiwa yang aktual beserta tokoh-tokoh yang menjadikan fokus perhatian.
CANVAS (Ing): adalah media seni lukis yang berupa bentangan kain pada bingkai kayu yang dibuat dari serat nanas, katun, atau dari serat rami. Lukisan di atas kanvas ini sudah dikenal sejak zaman dahulu, tetapi canvas seperti yang dikenal sekarang mulai disenangi pelukis sejak abad XVI.
CALLIGRAPHY (Ing): Kaligrafi: adalah bentuk tulisan indah serta bagus yang dikerjakan dengan pena atau kuas di atas kertas atau bidang gambar yang lain. Pada perkembangannya teknik melukis indah ini diartikan lenbih luas, yaitu bentuk-bentuk linier di dalam pola tertentu atau pola bebas berupa teknik sapuan kuas yang ritmis.
COULEUR (Pr): adalah warna atau pigmen.
COLOUR (Ing): adalah warna atau pigmen.
CONTRAST (Ing): adalah kontras
COMPOSITION (Ing): dari kata kerja TO COMPOSE (Ing): komposisi.
D
DRAWING (Ing): adalah representasi suatu imaji dengan menggunakan pena, pensil, kapur, crayon atau cat di mana karakteristiknya terletak pada garis.
Drawing biasanya dikerjakan secara cepat, spontan dalam menanggapi imaji atau emosi.
DESIGN (Ing): adalah perencanaan atau rancangan yang dimaksudkan sebagai hasil susunan garis, bidang, warna atau elemen formal lainnya. Design bisa berdiri sendiri sebagai karya jadi atau sebagai skets.
DESAIN:
Design (Ing), Designare (La) adalah rancangan berupa gambar atau sketsa yang melibatkan unsur-unsur visual seperti garis, bentuk, barik (tekstur) dan warna.
DIORAMA: adalah hasil karya seni rupa yang bentuknya merupakan kombinasi (perpaduan) antara lukis, relief dan patung. Pada umumnya melukiskan (memvisualisasikan) suatu peristiwa atau kejadian.
DISTORSI: ialah melukiskan obyek dengan teknik melebih-lebihkan dan menonjolkan bagian bentuk benda yang ingin di fokuskan.
DESAIN:
1. Desain berasal dari kata bahasa Inggris. Design yaitu suatu kegiatan merancang, mencipta bentuk, susunan, garis, bentuk (bidang), warna (nada) dan tekstur, termasuk pula memilih dari pada unsur-unsur tersebut yang kemudian menggarap, mengolah dan membentuknya mewujudkan suatu “bentuk ciptaan” yang mengandung kaidah, rasa nilai estetik dari ujud tersebut.
2. Suatu rancangan, pola dua maupun tiga dimensi, memilih dan menyusun, memecahkan masalah yang bertujuan menciptakan susunan atau organisasi.
DEFORMASI: deformasi terdiri dari kata dengan berarti tidak dan formasi berarti susunan. Deformasi adalah melukiskan obyek dengan teknik melepaskan bagian-bagian benda (obyek) dari susunannya.
DECORATE (Ing): adalah suatu keterampilan seni menghias, yaitu suatu cara untuk memberikan gambar atau menyusun elemen visual untuk membuat penampilan dari sesuatu semakin berarti..
E
EMOSIONAL: adalah sebuah ungkapan yang berhubungan dengan emosi, yaitu perasaan batin yang diungkapkan secara menonjol (berlebihan).
ESTETIKA: berasal dari kaat bahasa Yunani Aesthesis yang artinya perasaan atau sensitivitas. Kemudian berkembang dan dimengerti sebagai ilmu pengetahuan yang bersifat filosofis tentang seni.
EXPERIENCE (Ing): adalah aktualisasi interaksi keseharian dengan lingkungan di mana penghayat hidup yang meliputi aspek-aspek Geografis, Sosial ekonomi, sosial, kemasyarakatan, politik, agama, teknologi, ilmu pengetahuan dan pendidikan.
F
FIGURE (Ing): adalah gambaran atau bentuk yang sesuai dengan ujud obyek, seperti ujud dari gambaran manusia, binatang atau benda-benda alam.
FIGURATIVE (Ing): adalah melukiskan obyek-obyek yang mengibaratkan dari rupa-rupa manusia, hewan atau benda-benda alam lainnya.
FOCUS OF INTEREST (Ing): adalah suatu cara dalam seni rupa, utamanya untuk mengkomposisikan unsur-unsur visual menjadi karya seni lukis dalam pengorganisasian harus dapat menunjukkan sesuatu yang menjadi pokok perhatian, perhatian utama yang dapat menunjukkan maksud menunjukkan maksud yang ingin disampaikan pelukisnya.
G
GAMBAR ILUSTRASI: pengertian ilustrasi adalah menggambarkan, menjelaskan atau menghiasi. Ilustrasi sebagai gambar adalah sebuah bentuk pelukisan yang mengungkapkan suatu kejadian, menjelaskan suatu keterangan, atau sekedar sebagai gambar yang berdiri sendiri.
GALOP: adalah jenis tari yang populer sekitar abad XIX di Jerman dan Prancis. Tarian ini dalam birama dua yang tampak cepat gerakannya.
GAYA: style (Ing) adalah corak atau warna yang memiliki ciri yang khas yang tampak sebagai bentuk pembeda kualitas yang selalu tampak atau terasa dalam setiap bentuk karya seni.
H
HARMONY IN DIVERSITY (Ing):adalah adanya sifat dari kekontrasan yang tidak mutlak, kontras dalam arti berlawanan.tetapi ada kontras yang diistilahkan “Keselarasan dalam perbedaan”.
HIGHLIGHT (Ing): adalah bidang atau bagian yang berwarna paling cemerlang (terang) atau kuat warna cerahnya dalam lukisan untuk memberikan emphasis atau untuk memperkuat bentuk.
I
ILLUMINATION (Ing): adalah gambar hiasan atau dekorasi pada naskah-naskah, pola hiasan ini mmepunyai ciri kecantikan klasikal.
IMPASTO (It): adalah campuran atau cat tebal yang dioleskan diatas canvas atau panel yang menggunakan alat pisau palet.
IDEAL ART (Ing): adalah konsep seni yang berusaha mewujudkan pemikiran yang sempurna dalam melukiskan figur menusia dengan cara mengadakan seleksi serta mempercantik. Adapun dasar pemikiran ini adalah Platonic.
IMPRESIONESME (Ing): adalah aliran dalam seni rupa yang penuangan ide lebih mementingkan adanya kesan cahaya, mengabaikan garis dan bentuk.
INTERIOR (Ing): penataan ruang dalam.
IRRADIASI: adalah efek-efek tipuan optik yang menyebabkan suatu permukaan berwarna nampak berukuran lain dari ukuran yang sebenarnya. Sebuah warna putih persegi di atas warna hitam akan nampak lebih besar dibanding dengan warna hitam yang berukuran sama.
ISOLASIONISME: adalah pandangan yang mengatakan bahwa untuk mengapresiasikan sebuah karya seni (Rupa) kritikus cukup mengamati karya (visualisasi) tanpa mengaitkan (mempertimbangkan) dengan fakta-fakta historis, biografi seniman dan lain-lain.
INTARSIA: Marquerite adalah mosaik yang menggunakan potongan-potongan kayu tipis berwarna yang ditempelkan pada papan berwarna lain, sehingga membentuk sebuah lukisan.
ILUSTRASI: adalah segala sesuatu yang berfungsi menerangkan, memperjelas, menghidupkan, atau memperidah suatu situasi atau suasana. Situasi atau suasana itu bisa berujud tulisan, tarian atau drama. Adapun bnetuk ilustrasi itu dapat berupa suara (musik), gambar atau bentu-bentuk visual lainnya.
K
KRITIK SENI: adalah uraian, penafsiran, dan penentuan nilai terhadap karya-karya seni.
KEINDAHAN: adalah sejumlah kualitas yang terkandung dalam sebuah karya seni yang mampu ditimbulkan oleh adanya kesatuan (Unity), keselarasan (nilai harmoni), kesetangkupan (Symmetria), keseimbangan (Balance) dan pertentangan/perlawanan (Contrast).
KAKEMONI (Jp): adalah istilah dalam seni rupa tradisional Jepang yang berarti gambar yang digulung. Pada sisi atas dan bawah terdapat sebatang kayu/bambu sebagai penjepit dan bisa di gantung pada dinding atau digulung bila tidak sedang di tanggalkan.
KERAMIK BAKARAN RENDAH: adalah semua benda-benda keramik yang dibakar dan dapat mencapai suhu pembakaran antara 9000 c dan sampai 10500c.
KERAMIK BAKARAN TINGGI: adalah semua barang-barang keramik yang dibakar hingga mencapai suhu pembakaran antara 12500c dan 13500c atau lebih.
KRAMIK: adalah semacam benda-benda yang dibuat dari tanah liat, setelah kering kemudian dibakar hingga berpijar sampai suhu pembakaran tertentu.
KISAH: adalah cerita yang berkaitan dengan riwayat atau perjalanan hidup orang atau binatang.
KONVENSIONAL: conventional (Ing) adalah sesuatu yang dianut atau dilakukan atas dasar kebiasaan atau ketentuan yang tidak tertulis.
KONTRAS: adalah suatu perbedaan yang bila dibandingkan akan tampak lebih jelas.
KLEUR (BI): adalah warna atau pigmen.
KOMPOSISI: Composition (Ing) yang dibentuk dari kata kerja, yaitu suatu kegiatan seni yang berarti mengarang, menyusun atau mengubah untuk mewujudkan keindahan tertentu.
KONTRAS: Contrast (Ing) dalah sesuatu yang bertentangan, berlawanan, atau pasangan yang tidak sepaham. Dalam bahasa Jawa disebut: Cengkah.
KREATIF (Orang): adalah orang yang memiliki kemampuan menampilkan ide-ide baru. Kreasi atau ciptaan yang berupa hasil seni adalah simbul ide.
KREATIFITAS: adalah kemampuan yang menakjubkan untuk memahami dua kenyataan yang saling berbeda tanpa keluar dari bidang pengalamannya dan menemukan cahaya terang dengan membanding-bandingkannya.
KONTEKSTULISME: adalah pandangan yang mengatakan bahwa untuk mengapresiasi sebuah karya seni (rupa) kritikus harus mengetahui konteks atau setting dari karya yang sedang diamati.
KARAWITAN: adalah musik Indonesia yang bersistem nada non diatonis yang penggarapannya telah menggunakan sistem notasi, warna suara, ritme, memiliki fungsi, sifat, patet, dan aturan garap dalam bentuk sajian instrumentalia, vakalia dan campuran, enak didengar untuk dirinya sendiri dan orang lain.
KERAMIK: adalah salah satu rumpun seni rupa yang menggunakan media ekspresi dari tanah liat yang pembuatannya melalui proses pembakaran.
KOMPOSISI: komposisi berasal dari kata bahasa Inggris: Compositiomn yaitu merupakan pemikiran manusia (konsep) yang diterapkan di dalam kelompok panggung dengan menggunakan penekanan (emphasis), stabilitas, rangkaian (sekwen), dan keseimbangan (balans) untuk mencapai kepuasan pernyataan naluriah dan keindahan.
KERATIFITAS: adalah kemampuan manusia yang dapat membantu kemampuan-kemampuan (potensi) yang lain, sehingga keseluruhan dapat mengintegrasikan stimuli-luar (faktor eksternal) dengan stimuli-dalam (faktor internal) hingga tercipta sesuatu kebulatan yang baru.
KRITIK SENI: adalah uraian, penafsiran, dan penentuan nilai terhadap karya-karya seni.
KOREOGRAFIS: kata penunjuk untuk suatu sifat dari susunan atau gubahan tari.
KERAJINAN: adalah suatu kegiatan yang erat kaitannya dengan seni rupa, tetapi pada pelaksanaannya lebih ditekankan pada kecakapan yang sepenuhnya pada keterampilan tangan.
KARYA: krya (Skt) adalah istilah untuk menunjukkan buah pekerjaan atau buatan, sering kali diistilahkan dengan garapan.
M
MEMBUTSIR: adalah kegiatan mencipta karya seni rupa tiga dimensi dengan bahan lunak, yang dikerjakan dengan telapak tangan dan alat-alat bantu lainnya.
MENGGAMBAR BENTUK: adalah salah satu jenis kegiatan teknik menggambar dengan menitik beratkan pada kemiripan/kesesuaian bentuk obyek dengan hasil gambar.
MENGGAMBAR ILUSTRASIF: adalah kegiatan menuangkan ide dalam bentuk gambar yang difungsikan sebagai penegasan keterangan, melukiskan keadaan atau kejadian.
MENGGAMBAR PERSPEKTIF: menggambar perspektif adalah suatu cara/teknik menggambar obyek yang berkesan tiga dimensi pada bidang datar.
MENGGAMBAR PERSPEKTIF: adalah suatu cara menggambarkan obyek yang berkesan tiga dimensi atau memiliki kesan kedalaman pada bidang datar.
MODERN ART (Ing): adalah suatu sikap batin seniman yang menolak adanya ikatan-ikatan serta pengaruh dari seni yang sudah pernah ada, yaitu dalam arti mengikuti konsep-konsep lama yang telah mendapat pengakuan umum.
MONUMEN: adalah suatu bangunan yang didirikan untuk memperingati suatu peristiwa atau jasa seseorang atau untuk menjadi pengingat akan sesuatu pandangan keagamaan atau nilai-nilai tertentu.
N
NATURALISTIK: adalah suatu kerja seni yang dalam perwujudannya menitikberatkan pada teknik (skill) dan kecekatan tangan yang tinggi; hasilnya menekankan pada kepiawaian menguasai teknik yang hasilnya persis dengan modelnya.
NON FIGURATIF: adalah lawan dari figuratif, yaitu gambar atau motif yang melukiskan sesuatu tanpa bertolak pada obyek tertentu. Tetapi hanya penyusunan bidang, garis atau titik yang membentuk motif-motif yang bersifat geometri.
NON REALISTIS: adalah tidak realistis, yaitu suatu gambaran yang diangkat sebagai obyek karya seni tidak berdasarkan kenyataan, tetapi telah diolah menjadi suatu yang fiktif.
O
OBJEK: object (ing) adalah sesuatu yang dituju, atau menjadi sasaran.
OBJEKTIF: objective (Ing) adalah sesuatu yang dapat dikembalikan pada kenyataan, atau sesuatu yang berdasarkan pada kenyataan.
ORIGINALITY (Ing): sesuatu yang masih asli, murni. Belum mengalami perubahan. Karya seni yang orsinal adalah yang asli, bukan hasil rubahan atau tiruan.
ORNAMEN: adalah hasil usaha pengisian bidang yang didorong oleh tuntutan-tuntutan estetika dan spiritual.
R
REALITAS: adalah suatu gambaran tentang kenyataan yang diangkat dari kehidupan sehari-hari.
Relief: dalam bahasa Inggris diartikan sebagai gambar timbul, yaitu karya seni yang diwujudkan dalam dua/tiga dimensi. Secara teknis adalah untuk membentuk permukaan yang menonjol (timbul) dan permukaan yang berongga.
Relief (Ing): adalah kenis karya seni rupa iga dimensi yang nilai perwujudannya ditekankan pada penataan dalam dan dangkalnya (timbul atau dalam) suatu permukaan.
RELIEF TEMBUS: adalah suatu gambar timbul yang dalam mewujudkan obyeknya dengan jalan mengikis bidang dasarnya sehingga berlubang.
RELIEF TINGGI: adalah suatu gambar timbul yang perwujudan obyeknya lebih tinggi atau muncul dari permukaan bidang relief.
REALISTIS: adalah suatu kerja seni yang dalam perwujudannya yang menitikberatkan pada kenyataan (realita) yang diangkat dan di tangkap seperti apa adanya.
P
PATUNG DADA Bust (Ing) : adalah jenis patung manusia yang dibentuk dari kepala sampai sebatas dada.
PROPORSI Proportion (Ing) : adalah pengertrapan kesesuaian yang wajar dari ukuran panjang pendek, besar kecil atau banyak sedikitnya bagian satu dengan bagian yang lain.
PERSPEKTIF Prospetiva (It) : adalah suatu penggambaran obyek yang menampakkan kedalaman, secara ilmiah perspektif sebagai kajian ilmu telah dipelajari sejak jaman Renaissance di Itali.
PATEN (Ing) : adalah sesuatu yang difungsikan sebagai contoh, maka untuk membuat benda, gambar atau gerak yang sama melakukan peniruan seperti contohnya.
PERSPEKTIF BURUNG : adalah penggambaran obyek yang menampakkan kedalaman yang berkesan gambar obyek tersebut tampak jauh ke dalam, atau berkesan seolah-olah kita terbang di atas obyek tersebut.
PENGGAYAAN : adalah kata lain dari Stilasi artinya mengubah bentuk asalnya untuk mendapatkan bentuk baru yang artistik agar cocok dengan ide yang akan di ungkapkan.
Pigmen : adalah pewarna yang bisa larut dalam cairan pelarut. Bahan pelarutnya bisa air atau minyak. Pewarna yang berupa bubuk setelah diberi pelarut, siap digunakan untuk keperluan-keperluan tertentu sehingga berbentuk pasta atau cairan. Contoh cat pigmen adalah cat minyak warna celup, cat air, cat pelekat dan akrilik.
POLIKHROMATIK : adalah campuran warna-warna terdiri dari adal warna murni lebih dari satu macam.
POSTER : adalah berasal dari kata bahasa Inggris : to post yaitu karya seni rupa yang tergolong dalam jenis reklame yang berisi pengumuman, anjuran, ajakan, peringatan atau slogan yang ditujukan pada masyarakat luas.
PROPORTION (Ing) adalah suatu perimbangan atau perbandingan untuk menentukan suatu bentuk agar mempunyai kesesuaian dengan unsur-unsur lainnya dalam suatu kesatuan.
POP ART (Ing) adalah aliran atau bentuk ungkapan seni yang lahir di Inggris pada tahun 1950-an, kemudian berkembang di Amerika Serikat. Image dari seni ini timbul dari masa media, iklan, komik aneh-aneh serta distorsi yang berlebih-lebihan.
PERSEPSI APRESIATIF : adalah suatu proses apresiasi yang melihat suatu obyek estetik tanpa dikaitkan dengan hal-hal yang berada di luar obyek itu sendiri.
S
SUBJECT METTER: Subject Metter pada umumnya disebut juga sebagai Tema bisa juga disebut sebagai Pokok Soal. Inti yang ingin dikemukakan/dikomunikasikan dari setiap karya seni.
SUBYEKTIF: Subjective (Ing) adalah sesuatu yang dinilai menurut pandangan sendiri, atau tidak menurut kebenaran-kebenaran umum (kenyataan).
SUBJECT-PICTURE (Ing): adalah suatu pelukisan atas kejadian dalam kehidupan sehari-hari.
SENI LUKIS MODERN: adalah karya seni lukis yang diciptakan oleh seniman yang mempunyai sikap batin yang menolak kaidah-kaidah (aturan-aturan) dalam seni lukis yang sudah ada dan pernah ada sebelumnya.
SENI: 1. Menurut Ki Hajar Dewantara: seni yaitu segala perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaan dan bersifat indah, hingga dapat menggerakkan jiwa manusia.
SABLON: adalah suatu bentuk teknik mencetak yang prosesnya melalui screen (kain penyaring tinta).
SENI IMITASI: adalah seni sebagai tiruan alam, seni itu dihasilkan atas dasar tiruan dari alam, apakah meniru bentuknya,rupanya, sifatnya, keadaannya atau yang lain. Pada dasarnya seni imitasi berpusat pada hubungan yang jelas antara pekerjaan seni dengan obyeknya. Seni itu tercipta setelah ada pengamatan terhadap obyek dari alam, artinya pengalaman batin yang diperoleh pencipta adalah pengalaman lantaran impresi, kemudian pengalaman itu diungkapkan dalam bentuk perlambangan yang ujudnya mirip dengan alam.
SENI EKSPRESI: adalah seni sebagai ungkapan pengalaman perasaan yang tumbuh dari dalam hati sanubari. Dalam hal ini yang menjadi pusatnya adalah hubungan antara pekerjaan seni dengan kreasi, sedangkan kreasi itu sendiri tumbuh dari adanya imitasi menjadi imajinasi. Oleh karena itu bentuk perlambangan yang terungkap adalah baru, artinya tidak akan menyerupai yang ada pada alam. Seni itu tercipta atas dasar kreasi yang tumbuh dari dalam diri penciptanya.
SHADES: adalah deretan warna gelap.
SIMUL TANEOUS (Ing): simultan
STYLE (Ing): adalah corak atau ciri yang memiliki spesifikasi tersendiri atas bentuk penampilan karya seni, sering kali di pahami sebagai gaya.
SENI: adalah produk jenis perilaku manusia yang khusus: penggunaan imajinasi secara kreatif untuk membantu kita menerangkan, memahami, dan menikmati hidup.
T
TINTS : adalah deretan warna cerah
TONE : adalah dalam seni rupa diartikan sebagai deretan warna nada.
TEKSTUR : adalah dalam bahasa inggris disebut texture yang mempunyai pengertian secara umum adalah Rasa bahan, yaitu kasar atau halusnya suatu permukaan karya seni oleh karena akibat bahan atau teknik pengerjaannya.
TEKSTUR (Ing) : adalah rasa bahan atau di sebut dengan istilah Barik.
U
UNITARY (Ing) : adalah sebutan dari empat warna dasar yang merupakan warna persatuan, yaitu : Merah, Kuning, Hijau dan Biru atau sering kali disebut dengan warna Primer.
Z
ZIGZAG (Ing) : adalah desain garis yang dibentuk secara tajam membelok-belok. Dalam istilah Jawa disebut : Untu Walang.
ZINCOGRAPHY (Ing) : adalah kepiawaian dalam mengukir seng

Tujuan : Siswa dapat mengetahui jenis zat nutrisi yang terkandung dalam bahan makanan

Dasar Teori

Dari berbagai literatur menyebutkan bahwa :

A. Karbohidrat

Karbohidrat tersusun atas unsur C,H,4,O,karbohidrat membentuk monosakarida,disakarida dan polisakarida.

Fungsi karbohidrat :

1. Sebagai sumber energi
2. Bahan pembentuk protein dan lemak
3. Menjaga keseimbangan asam dan basa

Jika bahan makanan tersebut mengandung amilum, apabila ditetesi lugol maka warnanya berubah menjadi biru sampai hitam.

B. Gula

Gula (glukosa) juga termasuk kedalam karbohidrat, yang tersusun dari unsur-unsur C,H,O. Gula merupakan salah satu jenis monosakarida yang memiliki 6 atom C (heksosa). Gula umumnya bersifat manis dan mudah larut dalam air.

Jika bahan makanan tersebut mengandung karbohidrat, apabila ditetesi fehling A dan B maka warnanya beruba menjadi hijau sampai orange.

C. protein

Protein tersusun atas unsur-unsur C, H, O, N dan asam amino, serta kadang-kadang juga mengandung unsur S dan P. Asam amino dibagi menjadi dua yaitu, asam amino esensial (yang tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh) dan asam amino non esensial (yang dapat dibuat sendiri oleh tubuh).

Fungsi Protein :

1. sebagai zat pembangun
2. sebagai sumber energi
3. pengganti sel-sel yang rusak
4. mempertahankan viskositas (kekentalan) darah

jika bahan makanan tersebut mengandung protein , apabila ditetesi biuret maka warnanya akan berubah menjadi ungu.

D. Lemak

Lemak tersusun atas unsur C, H, O. Lemak merupakan ester dari asam lemak dengan gliserin yang membentuk trigiserida.

Fungsi lemak :

1. sebagai sumber energi
2. pelarut Vitamin A, D, E, K dan Zat lain
3. pelindung alat-alat tubuh yang vital
4. salah satu bahan penyusun Hormon dan Vitamin

bahan makan yang mengandung lemak apabila ditetesi etanol maka akan terbentuk emulsi putih keruh.

Alat dan Bahan :

1. Bahan-bahan makanan, misalnya tepung terigu, tepung beras, tepung kanji, roti tawar, kentang, telur, ikan, tahu, tempe, kacang tanah, mentega, buah-buahan (bahan-bahan ini boleh diganti dengan yang lain.

2. larutan lugol/iodium

3. fehling A dan fehling B

4. reagen benedict

5. reugen biuret

6. reagen millon nase

7. etanol

A. Pengujian Amilum

– Utuk pengujian amilum boleh menggunkan bahan padat atau larutan

– Ambil 1 ml larutan yang akan diuji dan letakkan pada tabung reaksi

– Tetesi dengan larutan lugol yang encer

– Amati perubahan warna yang tejadi pada setiap bahan makanan yang diuji. Jika menunjukkan warna biru sampai hitam berarti bahan makana tersebut mengandung amilum. Warna biru sampai hitam menunjukkan adanya ikatan antara amilum dengan lugol

B. Pengujian Gula

– Masukkan 1 ml larutan bahan makanan yang akan diuji ke dalam tabung reaksi

– Tetesi dengan fehling A dan fehling B, larutan akan bewarna biru

– Panaskan tabung reaksi yang berisi bahan makanan dan fehling A dan B tadi secara hati-hati diatas bunsen

– Amati perubahan warna yang terjadi, jika warna biru berubah menjadi hijau sampai Oranye berarti bahan makanan tersebut mengandung gula

Jika pengujian dilakukan dengan larutan benedict bahan makanan yang mengandung gula akan bewarna jingga

engujian Protein

– Pengujian protein bisa menggunakan reagen biuret atau reagen millon nase

* Dengan reagen biuret

ü Ambil 1 ml larutan bahan makanan yang akan diuji ke dalam tabung reaksi

ü Tetesi dengan 4 tetes reagen biuret, jika warnanya berubah menjadi ungu berarti mengandung protein

* Dengan reagen millon nase

ü Ambil 1 ml larutan bahan makanan yang akan diuji ke dalam tabung reaksi

ü Tetesi dengan 4 tetes reagen millon nase, akan terjadi penggumpalan yang bewarna putih

ü Panaskan tabung reaksi diatas bunsen dengan hati-hati

ü Amati perubahan warna yang terjadi, bila warna berubah menjadi merah berarti bahan makanan tersebut mnegandung protein

D. Pengujian Lemak

– Pengujian lemak dapat menggunakan kertas koran atau etanol

* Debgan kertas koran

ü Tetesi larutan yang akan diuji pada kertas koran

ü Amati warna pada kertas koran, bila tampak buram, berarti bahan makanan tersebut mengadung lemak

* Dengan etanol

ü Masukkan 5 ml etanol pada tabung reaksi

ü Masukkan 2 tetes larutan bahan makanan yang akan diuji

ü Tuangkanlarutan bahan makanan dan etanol ini ke dalam tabung reksi yang berisi 5 ml air

ü Jika terbentuk emulsi putih keruh berarti bahan makanan yang diuji mengandung lemak

Kemarin aku baru memulai ujian di sekolah. Di depan kelas ada seseorang memandangi bagde namaku. Seusai ujian, ia memanggilku dan bilang, “Mbak, kamu dicariin X dari SMA Y.”

Aku memandanginya bingung sambil mencerna kata-katanya. Sesaat aku tersadar, lalu menjawab, “Ohh. Iya kenapa?”

Jawaban selanjutnya aku tak mendengarkan. Lututku lemas, nyawaku entah kemana. Ternyata kamu masih mencariku. Meski aku tidak tahu detilnya, tapi aku senang sedikitnya kamu masih memikirkanku.

***

Hari ini ujian sekolah selesai. Besok libur, tapi akan dilanjutkan dengan ujian pemkot hari Kamis nanti. Senang sekali besok bisa di rumah. Ditambah, tadi kakakku menjemputku di sekolah.

Tidak seperti biasanya, rute pulang sekolah ini agak berbeda. Simpang lima, Undip, dan Pleburan.., sungguh suasana yang sangat kukenal. Karena rute ini adalah rute favoritmu saat menjemputku.

Saat hanyut oleh lamunan, kakak berhenti di depan sebuah toko buku. Ia akan meninggalkanku di situ untuk urusannya di suatu tempat.

“Ini, belilah buku. BUKU, jangan komik,” kata kakak sambil memberikan dua lembar uang bergambar I Gusti Ngurah Rai.

Tapi karena tak tega melihat tatapan kecewaku, kakak buru-buru menambahkan, “Yah, kalo sisa boleh beli komik deh.”

Aku pun bersorak, lalu langsung masuk ke dalam. Sayang sekali aku hanya bisa menemukan 2 dari 4 nomor komik yang kucari. Aku juga menemukan satu buku komik indonesia. Kemudian, untuk bukunya, aku mengambil novel semi-klasik jepang yang berkover lucu.

Setelah membayar, aku menunggu di depan toko. Di situ aku membaca sampai pegal. Dan aku pun tersadar, bahwa menunggu itu sangat melelahkan.

Tapi kenapa, saat itu aku ngga keberatan menunggumu ya?

***

Kenangan kita bangkit sangat jelas siang ini. Terutama rute perjalanan pulang itu. Di mana hari terakhir kamu menjemputku, aku menangis. Dan aku hanya sekilas memandang wajahmu tanpa kacamata, yang legam oleh matahari Bali. Di mana aku sempat memelukmu sebentar, dan itu jadi pelukan terakhirku sebelum kita berpisah.

Kini aku jalani hidupku, kamu jalani hidupmu. Kita punya hidup masing-masing dan kita tidak perlu saling mengganggu. Tapi aku yakin suatu saat kita akan bertemu lagi. Setidaknya, itu harapanku.

Aku tahu, memang bodoh masih memikirkan semua ini. Memang bodoh karena aku ngga bisa sok angkuh memungkiri yang terjadi. Tapi haruskah aku berbohong?

Tidak.

Karena aku juga terlalu bodoh untuk mencoba berbohong.

original writer : Rayna



  • Tidak ada
  • anaamy: Thank you.. salam kenal jg kak..
  • Thomas: Nice artikel..... salam http://thomasandrianto.wordpress.com/2010/04/12/p-s-i-love-you/